ADHD pada Orang Dewasa Terkait dengan Risiko Demensia yang Lebih Tinggi; Kunci Pengobatan

Mendapatkan Trinity Audio pemain siap...
Sebarkan cinta
pengobatan adhd dan risiko demensia

Gangguan Perhatian-Defisit/Hiperaktif (ADHD) adalah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi anak-anak dan orang dewasa, yang ditandai dengan gejala-gejala seperti kurangnya perhatian, hiperaktif, dan impulsif. Baru-baru ini belajar yang dilakukan oleh Rutgers University telah mengungkap hubungan yang membingungkan antara ADHD pada orang dewasa dan risiko demensia. Dalam artikel ini, kami membahas lebih dalam tentang temuan penelitian tersebut, dengan menekankan peran potensial obat ADHD dalam mengurangi risiko demensia pada orang dewasa.

Orang dewasa dengan ADHD

Penelitian dan Temuan

Penelitian yang dipublikasikan di JAMA Network Open ini mengikuti kehidupan lebih dari 100.000 orang dewasa di Israel selama 17 tahun. Tujuan utamanya adalah untuk mengeksplorasi apakah orang dewasa dengan ADHD menghadapi risiko demensia yang lebih tinggi, termasuk penyakit Alzheimer. Para peneliti membuat penemuan yang signifikan: orang dewasa dengan ADHD hampir tiga kali lebih mungkin mengembangkan demensia dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki ADHD. Bahkan setelah mempertimbangkan faktor risiko lain, seperti kondisi kardiovaskular, korelasinya tetap kuat.

Implikasi untuk Pengasuh dan Dokter

Temuan ini memiliki implikasi yang signifikan bagi para pengasuh dan dokter yang bekerja dengan orang dewasa yang lebih tua. Michal Schnaider Beeri, direktur Herbert and Jacqueline Krieger Klein Alzheimer's Research Center di Rutgers Brain Health Institute, menggarisbawahi pentingnya memantau gejala ADHD dan obat-obatan terkait. Gejala defisit perhatian dan hiperaktif pada usia yang lebih tua tidak boleh diabaikan, dan tenaga kesehatan profesional harus dikonsultasikan ketika gejala tersebut muncul.

Stephen Levine, seorang profesor di School of Public Health di University of Haifa, menekankan pentingnya mendiskusikan gejala dan pengobatan ADHD dengan dokter. Sangatlah penting untuk menciptakan kesadaran dan pemahaman mengenai potensi risiko demensia pada orang dewasa dengan ADHD, karena informasi ini dapat mengarah pada intervensi dini dan perawatan yang lebih baik.

Peran Potensial Obat ADHD dalam Mengurangi Risiko Demensia

Salah satu aspek yang menarik dari penelitian ini adalah peran potensial pengobatan ADHD dalam mengurangi risiko demensia pada orang dewasa dengan ADHD. Studi ini menunjukkan bahwa pengobatan ADHD, yang mungkin melibatkan penggunaan psikostimulan, dapat mengubah lintasan penurunan kognitif dan berpotensi mengurangi risiko demensia.

Psikostimulan adalah kelas obat yang sering diresepkan untuk ADHD, dan mereka bekerja dengan meningkatkan kadar neurotransmiter tertentu di otak, meningkatkan fokus dan kontrol impuls. Mekanisme kerja ini mungkin memiliki efek perlindungan pada fungsi kognitif dalam jangka panjang.

Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun penelitian ini mengisyaratkan kemungkinan manfaat dari obat-obatan ini, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami dampaknya terhadap risiko demensia. Penelitian di masa depan harus menggali lebih dalam hubungan antara obat ADHD dan demensia, memeriksa nuansa dan faktor potensial yang dapat memengaruhi hasilnya.

Sebagai kesimpulan, penelitian Rutgers menggarisbawahi hubungan yang signifikan antara ADHD pada orang dewasa dan risiko demensia, menyoroti pentingnya memantau gejala dan mempertimbangkan pengobatan yang potensial. Meskipun pengobatan ADHD menunjukkan potensi untuk mengurangi risiko demensia, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi dan lebih memahami hubungan potensial ini. Pengetahuan ini dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup orang dewasa dengan ADHD dan dalam pengembangan strategi untuk mencegah atau menunda timbulnya demensia pada populasi ini.

Tinggalkan komentar

id_IDIndonesian