Kategori
gaslighting psikologi

Ketika Dokter Anda Tidak Mempercayai Anda: Menavigasi Gaslighting Medis

Getting your Trinity Audio player ready...
Sebarkan cinta

Ketika kita pergi ke dokter, kita berharap untuk didengar, dipahami, dan diperlakukan dengan hormat. Namun bagi banyak pasien, hal ini tidak selalu terjadi. Ketika dokter mengabaikan atau tidak memvalidasi pengalaman dan gejala yang kita alami, hal ini dapat membuat kita merasa frustrasi, bingung, dan bahkan merasa tersiksa. Fenomena ini, yang dikenal dengan istilah medical gaslightingdapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kesehatan dan kesejahteraan kita, terutama ketika kita berhadapan dengan kondisi kronis atau kondisi yang kurang dipahami. Dalam artikel ini, kami akan membahas masalah gaslighting medis secara lebih rinci dan menawarkan beberapa strategi untuk mengatasinya dan mengadvokasi diri Anda sendiri dalam perawatan kesehatan.

Apa yang dimaksud dengan Gaslighting Medis?

Dalam gaslighting medis, seorang profesional medis tidak memvalidasi gejala, kekhawatiran, atau pengalaman pasien. Hal ini dapat terjadi ketika seorang pasien, terutama perempuan atau anggota kelompok yang terpinggirkan, melaporkan gejala atau mencari diagnosis untuk suatu kondisi, tetapi dokter atau penyedia layanan kesehatan mereka tidak menanggapinya dengan serius atau salah mendiagnosis.

Tenaga medis profesional dapat terlibat dalam gaslighting medis dengan menganggap kekhawatiran pasien sebagai "hanya kecemasan", mengatakan kepada mereka bahwa gejala yang mereka alami "hanya ada di kepala mereka", atau menyarankan agar mereka melebih-lebihkan atau mengarang gejala mereka. Pasien dapat mengalami diagnosis yang tertunda atau salah, kurangnya akses ke pengobatan yang tepat, dan tekanan fisik atau emosional yang berkelanjutan karena gaslighting medis. Selain itu, hal ini dapat mengikis kepercayaan terhadap sistem perawatan kesehatan dan membuat pasien enggan untuk mencari perawatan di masa depan.

Sangat penting untuk dicatat bahwa tidak semua profesional medis terlibat dalam gaslighting, dan banyak penyedia layanan kesehatan menanggapi kekhawatiran pasien mereka dengan serius dan bekerja untuk menemukan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat. Meskipun demikian, gaslighting medis adalah fenomena nyata dengan dampak signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan pasien.

Penelitian tentang gaslighting medis

Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti semakin banyak menyelidiki fenomena gaslighting medis. Beberapa penelitian berfokus pada prevalensi gaslighting di lingkungan medis, sementara penelitian lainnya mengeksplorasi dampak gaslighting pada pasien dan strategi untuk mengatasinya.

Pada tahun 2018, Journal of Women's Health menerbitkan sebuah penelitian yang mensurvei 335 wanita yang pernah mengalami endometriosis, suatu kondisi yang sering kali diabaikan atau salah didiagnosis oleh penyedia layanan kesehatan. Studi ini menemukan bahwa 62% dari wanita yang disurvei melaporkan mengalami gaslighting medis, termasuk mengabaikan gejala atau diberitahu bahwa kondisi mereka tidak serius. Para perempuan ini juga melaporkan merasa frustrasi, cemas, dan tidak didukung oleh penyedia layanan kesehatan.

Para penulis studi mencatat bahwa penyedia layanan kesehatan sering salah memahami atau salah mendiagnosis endometriosis, dan pasien dengan kondisi ini mungkin menghadapi berbagai hambatan untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Gaslighting medis dapat memperburuk tantangan ini dengan mempersulit pasien untuk mengadvokasi diri mereka sendiri dan mengkomunikasikan gejala-gejala yang mereka alami secara efektif kepada penyedia layanan kesehatan.

Studi lain yang diterbitkan dalam Journal of General Internal Medicine pada tahun 2021 mensurvei 1.200 wanita kulit berwarna tentang pengalaman mereka dengan penyedia layanan kesehatan. Studi ini menemukan bahwa perempuan kulit berwarna lebih mungkin melaporkan mengalami gaslighting medis, termasuk gejala yang diabaikan atau diberitahu bahwa kekhawatiran mereka tidak penting.

Para penulis studi mencatat bahwa gaslighting medis dapat memiliki dampak negatif terutama pada perempuan kulit berwarna, yang mungkin sudah menghadapi hambatan sistemik dalam mengakses layanan kesehatan yang berkualitas. Gaslighting dapat mengikis kepercayaan terhadap sistem perawatan kesehatan dan membuat perempuan kulit berwarna enggan untuk mencari perawatan di masa depan, sehingga memperburuk kesenjangan kesehatan yang sudah ada.

Para penulis studi menekankan perlunya peningkatan kesadaran dan edukasi seputar gaslighting medis, serta lebih banyak upaya untuk mengatasi bias sistemik dalam perawatan kesehatan dan meningkatkan komunikasi antara pasien dan penyedia layanan.

Konsekuensi dari penyinaran gas medis

Pasien, terutama mereka yang memiliki kondisi kronis atau kurang dipahami, dapat mengalami konsekuensi yang signifikan sebagai akibat dari gaslighting medis. Para wanita yang disurvei dalam penelitian yang disebutkan sebelumnya melaporkan beberapa konsekuensi potensial dari gaslighting medis, termasuk:

  1. Diagnosis dan pengobatan yang tertunda: Penyedia layanan kesehatan yang mengabaikan atau meremehkan gejala pasien mungkin cenderung tidak akan melakukan diagnosis atau merekomendasikan pengobatan yang tepat, sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam mendapatkan perawatan yang diperlukan dan berpotensi menyebabkan kondisi pasien memburuk dari waktu ke waktu.
  2. Tekanan fisik dan emosional: Pasien yang disudutkan oleh penyedia layanan kesehatan dapat mengalami frustrasi, kecemasan, dan kurangnya dukungan, yang dapat menyebabkan tekanan fisik dan emosional yang berkelanjutan, terutama jika pasien berurusan dengan kondisi kronis.
  3. Melepaskan diri dari sistem perawatan kesehatan: Pasien yang mengalami gaslighting medis dapat kehilangan kepercayaan pada sistem perawatan kesehatan dan mungkin cenderung tidak akan mencari perawatan di masa mendatang, yang mengakibatkan penundaan lebih lanjut dalam diagnosis dan perawatan, serta kehilangan kesempatan untuk perawatan pencegahan.
  4. Kesenjangan kesehatan: Gaslighting medis dapat memperburuk kesenjangan kesehatan yang ada, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian terhadap wanita kulit berwarna. Hal ini dapat mempersulit kelompok-kelompok yang terpinggirkan untuk mendapatkan perawatan yang tepat, melanggengkan bias sistemik dalam perawatan kesehatan, dan berkontribusi pada ketidakadilan kesehatan.

Berurusan dengan gaslighting medis

Menghadapi gaslighting medis bisa menjadi tantangan, tetapi ada beberapa strategi yang dapat digunakan pasien untuk mengatasi masalah ini dan mengadvokasi diri mereka sendiri. Berikut ini beberapa kiatnya:

  1. Didiklah dirimu sendiri: Pelajari sebanyak mungkin tentang kondisi Anda dan perawatan yang tersedia. Hal ini dapat membantu Anda merasa lebih terinformasi dan percaya diri saat berkomunikasi dengan penyedia layanan kesehatan.
  2. Buatlah jurnal gejala: Catatlah gejala-gejala yang Anda alami dan kapan gejala tersebut muncul. Hal ini dapat membantu Anda memberikan informasi yang lebih rinci kepada penyedia layanan kesehatan dan juga dapat membantu Anda melacak perubahan kondisi Anda dari waktu ke waktu.
  3. Temukan penyedia layanan kesehatan yang mendukung: Carilah penyedia layanan kesehatan yang menangani masalah Anda dengan serius dan bersedia bekerja sama dengan Anda untuk menemukan solusi. Hal ini mungkin termasuk mencari pendapat kedua atau berganti penyedia layanan kesehatan jika perlu.
  4. Bicaralah: Jika Anda merasa bahwa kekhawatiran Anda tidak ditanggapi dengan serius, jangan takut untuk berbicara dan mengadvokasi diri Anda sendiri. Anda dapat meminta informasi lebih lanjut, meminta pengujian tambahan atau pilihan perawatan, atau mengungkapkan perasaan Anda tentang perawatan yang Anda terima.
  5. Mencari dukungan: Gaslighting medis dapat membuat Anda tertekan secara emosional, jadi penting untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental. Kelompok dukungan online atau organisasi advokasi pasien juga dapat memberikan sumber daya dan informasi yang berharga.
  6. Mengajukan keluhan: Jika Anda merasa bahwa Anda telah diperlakukan tidak semestinya oleh penyedia layanan kesehatan, Anda dapat mengajukan keluhan kepada dewan perizinan mereka atau kepada fasilitas layanan kesehatan tempat Anda menerima perawatan. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa penyedia layanan kesehatan bertanggung jawab atas tindakan mereka dan juga dapat membantu mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.

Secara keseluruhan, penting bagi pasien untuk memercayai naluri mereka dan mengadvokasi diri mereka sendiri ketika berhadapan dengan gaslighting medis. Dengan bersikap proaktif dan mencari dukungan, pasien dapat meningkatkan peluang mereka untuk menerima perawatan yang tepat dan mencapai hasil kesehatan yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDIndonesian